fbpx

Panther Black: Bir Hitam Terbaru Persembahan dari Bali Hai Brewery Indonesia

December 4, 2018

Jakarta, 4 Desember 2018 Bali Hai Brewery Indonesia (BHBI) akhirnya memperkenalkan bir hitam varian terbarunya, yaitu Panther Black pada konferensi pers yang diadakan di Hard Rock Café Jakarta. Diperkenalkannya Panther Black sekaligus memperingati 43 tahun Bali Hai Brewery Indonesia hadir di tengah pecinta bir nusantara.

“Dengan bangga, pada hari ini Bali Hai Brewery Indonesia mempersembahkan satu inovasi terbaru kami, yaitu Panther Black – satu-satunya bir hitam Indonesia yang diracik dengan menggunakan 4 jenis malt. Panther Black menjadi jawaban bagi para pecinta bir nusantara akan bir hitam yang lebih berani, memiliki identitas yang kuat tapi tetap kaya akan cita rasa,” ujar Erwin Ruffin, Marketing Manager, Bali Hai Brewery Indonesia.

Dalam meracik Panther Black, BHBI menggunakan empat malt terbaik kelas A yang didatangkan dari Eropa yaitu Chateau Chocolate, Crystal, Munich, dan Pilsen Malt. Dengan komposisi 4 jenis malt ini, Panther Black sarat akan sensasi rasa coklat, karamel, toffee dan nuts.

  • Chateau Chocolate malt adalah Belgian malt yang dipanaskan pada suhu yang sangat tinggi yaitu 220oC. Pemanasan ini bertujuan agar malt dapat berubah warna menjadi coklat gelap. Malt ini yang membuat warna Panther Black menjadi gelap sekaligus membawa cita rasa cokelat dan nuts.
  • Crystal malt adalah malt yang banyak sering digunakan dalam beer brewing, dari bir pale ales hingga porters. Malt inilah yang memberikan caramel tone pada Panther Black.
  • Munich Malt adalah salah satu base malt tertua dalam dunia bir – pertama kali diproduksi pada tahun 1830an.
  • Pilsen Malt adalah base malt juga yang warnanya sangat muda dan banyak dijumpai pada bir Jerman dan Cekoslovakia.

Dalam produksinya, proses peracikan Panther Black diawasi langsung oleh seorang Brewmaster yang bertanggung jawab mulai dari pengolahan malt, brewing, fermentasi, hingga saat Panther Black dikemas dan siap untuk didistribusikan.

“Di Indonesia, bir hitam biasanya diracik dengan menggunakan 2 atau 3 malt saja, tetapi kami memutuskan untuk mendobrak kebiasaan hingga pada akhirnya terpilihlah 4 jenis malt tersebut. Sebagai produsen bir yang berusaha untuk selalu berinovasi dan mengeksplorasi cita rasa bir, proses peracikan Panther Black menantang kami untuk menemukan racikan malt yang cukup rumit namun tetap cocok di lidah para konsumen Indonesia,” ujar Daniel To, Brewmaster, Bali Hai Brewery Indonesia.

Panther Black adalah bir hitam berjenis Munich Dunkel Lager dengan kandungan alkohol 4.9% ABV (Alcohol by volume). Dengan kombinasi 4 malt, cita rasa Panther Black akan muncul secara maksimal pada suhu 5oC. Panther Black kaya akan aroma dan cita rasa, namun yang paling menonjol adalah aroma cokelat dan nuts dibarengi dengan sedikit cita rasa karamel, cokelat, dan toast. Dari segi visual, Panther Black berwarna hitam kecoklatan dengan highlight  merah ruby apabila terpapar cahaya.

“Panther Black sangat unik karena bir ini memakai 4 jenis malt. Semakin banyak malt yang digunakan untuk meracik, semakin kaya rasa bir tersebut. Dengan aroma cokelat dan nutty, bir ini sendiri memiliki rasa manis karamel dan pahit khas bir hitam yang cukup seimbang. Cocok sekali diminum oleh mereka yang ingin mencari bir yang berada diantara spektrum stout atau lager,” ujar Indra7,Beergembira.com.

Seiring dengan peluncuran Panther Black, Bali Hai Brewery Indonesia juga mengajak pecinta bir nusantara untuk lebih mengenal dan mengapresiasi cita rasa bir. Bali Hai Brewery Indonesia menggandeng Indra7 sebagai salah satu Co-Founder Beergembira.com, sebuah platform online yang mengkultivasi budaya minum bir yang baik dan bertanggung jawab.

“Menikmati segelas bir dingin adalah bentuk sebuah apresiasi seni, bukan hanya sebatas bersenang-senang. Untuk dapat mengapresiasi seni dalam bir, ada cara khusus yang biasanya saya terapkan dengan melibatkan 4 indera, yaitu indera sentuhan, penglihatan, penciuman, dan perasa,” ujar Indra7 sembari memeragakan cara khusus guna menikmati cita rasa bir yang maksimal.

“Layaknya Panther yang misterius, kuat dan gesit, Panther Black cocok bagi penikmat bir yang memiliki kepribadian berani dan gemar bereksplorasi. Dengan semangat inovasi dan eksplorasi,kami berharap Panther Black dapat diterima dan menjadi legenda di Indonesia,” pungkas Erwin Ruffin.

Saat ini produk Panther Black sudah dapat ditemui di outlet-outlet favorit para pecinta bir. Selamat menikmati Panther Black dengan bijak.